I made this widget at MyFlashFetish.com.

Jumat, 17 Februari 2012

this is what I call "love"

Now, let me ask you. What will you do if the one you are truly in love with is loving someone else? Do you still wanna tell him how you feel about him and make him to be yours forever?


Kalau kamu menjawab iya, then for me it’s not love.  Itu hanya perasaan ingin memiliki. Cinta itu tidak bisa dipaksakan. Terserak kamu mau menganggapku gila atau pengecut atau apalah sesukamu, tapi yang pasti hanya itu yang  bisa aku lakukan. Banyak  orang bilang kalu bagaimanapun keadaannya atau apapun resikonya, kita harus mengungkapkan perasaan kita pada orang yang kita cintai agar tidak ada penyesalan dikemudian hari, ya kan? Tapi teori itu tidak berlaku untukku. Aku akan menyesal jika mengatakan perasaanku padanya, karena setelah aku mengatakan perasaanku padanya, aku yakin semuanya akan berubah.. semuanya akan berbeda, jauh berbeda.. Aku.. entahlah, hanya itu yang bisa aku lakukan. Terserah kamu mau menilai aku seperti apa. Tapi memang begitulah keadaannya
 
I really love him, I feel like I can’t live without him. It seems biased, but that’s how I really feel. Aku pernah hampir gila karena hanya bisa memendam perasaan ini. Tapi saat dia bercerita kepadaku tentang seseorang yang sangat dia cintai, walaupun rasanya sakit sekali,  aku melihat kebahagiaan di matanya. Aku melihat kebahagiaan di  raut wajahnya. Dia begitu bersemangat jika bercerita tentang dia.  Saat dia bersama  orang yang dia cintai, aku bisa merasakan kalau dialah sumber kebahagiaannya, bukan aku. Dan sejak saat itu aku sadar, aku akan lebih gila lagi jika aku tidak bisa melihatnya bahagia seperti itu. Aku bahagia jika melihatnya bahagia. Aku hanya bisa membiarkan dia merasa bahagia dengam orang yang dia cintai, because may be it’s the only thing I could do for his happiness. Sesederhana itu yang bisa aku lakukan. Karena beginilah caraku mencintainya.

Pernah suatu saat, aku mencoba untuk melupakannya. Tapi itu sia-sia. How could I forget him when everything that I do reminds me of him? Dulu setelah lama tidak bertemu dengannya, aku kira aku telah berhasil melupakannya.  Tapi saat sadar semua hal yang aku lakukan justru selalu berhubungan dengannya, selalu mengingatkan aku padanya. Saat itu juga perthananku runtuh, rupanya aku belum bisa melupakannya. Aku masih mencintainya, tak pernah berubah, walaupun ada atau tidak ada dia disampingku.